“Ketika bahasa tak lagi percaya pada kataapakah yang masih bisa kita ucap?: cintaKetika wajahmu tak lagi menampakkan kening, mata, hidung dan mulut apakah yang masih bisa kukecup?: doa”
“Sungguhkah Rafael bertekad melupakannya? Apakah lelaki itu masih belum bisa melupakan kejadian malam itu? Saskia memang belum sempat meminta maaf pada Rafael, dan belum menjelaskan semuanya. Namun, apakah ada yang perlu dijelaskan lagi?”
“Ketika bahasa bergerak kearah sifatnya yang lebih komunikatif dan bukan sifatnya yang ekspresif, pengalaman yang paling batin tak akan bisa diartikulasikan.”
“Yang indah memang bisa menghibur selama-lamanya, membubuhkan luka selama-lamanya, meskipun puisi dan benda seni bisa lenyap. Ia seakan-akan roh yang hadir dan pergi ketika kata dilupakan dan benda jadi aus.Tapi apa arti roh tanpa tubuh yang buncah dan terbelah? Keindahan tak bisa jadi total. Ketika ia merangkum total, ia abstrak, dan manusia dan dunia tak akan saling menyapa lagi.”
“Semakin banyak yang kuketahui tentang dirinya, semakin ia tak menarik lagi. Hubungan kita bisa panjang, karena aku tak tahu seluruhnya tentang dirimu.”
“Cinta adalah hal terakhir yang mutlak kita bisa berikan kepada anak kita, ketika kita tidak bisa, tidak kuasa memberikan apa pun lagi”