“Kita perlu jatuh cinta atau patah hati untuk dapat membuat puisi yang bagus.”

“Pernah nggak kita jatuh cinta dengan seseorang sebegitu dalamnya sehingga apa pun yang dia lakukan dapat membuat kita terdiam dan senyum?”

“Terkadang kita lebih baik melepas seseorang atau sesuatu yang kita cintai tapi belum tentu dapat membuat kita bahagia, untuk seseorang yang belum tentu kita cintai tapi dapat memberikan kita kebahagiaan.”

“Seribu slogan dan sebuah puisi: manakah yang lebih perlu? Kedua-duanya. Tapi apabila kita sadari bahwa yang menjadi tujuan bukanlah sekadar kebersamaan yang dipergunakan untuk kekuasaan, puisi akan lebih berarti. Karena puisi memungkinkan percakapan yang bebas, ia memustahilkan kekompakan yang munafik. Seorang tiran atau seorang Hitler setiap hari bisa saja membuat seribu slogan, tapi ia tidak akan sanggup membuat sajak yang sejati.”

“Jo hanya perlu waktu untuk menerima keadaan ini. Kita semua harus mengalami patah hati untuk betul-betuk mengerti arti cinta, kan? Saya hanya bisa berdoa semoga suatu hari dia bisa menemukan seseorang yang bisa mencintainya sedalam dia mencintai orang tersebut"- Tante Poppy”

“Tapi mencari suami memang seperti melihat toko perabot untuk setelan meja makan yang pas buat ruangan dan keuangan. Kita datang dengan sejumlah syarat geometri dan bujet. Sedangkan kekasih muncul seperti sebuah lukisan yang tiba-tiba membuat kita jatuh hati. Kita ingin mendapatkannya, dan mengubah seluruh desain kamar agar turut padanya. Laila selalu jatuh cinta pada lukisan, bukan meja makan.”