“Menulis adalah memahat peradaban.”
“Bagi saya menulis novel itu memahat kenangan, menyulut inspirasi sambil melakukan pembalasan atas kepedihan dengan cara yang paling indah.”
“Menulis adalah meditasi.”
“Menulis adalah nafas. Aku adalah budak kata-kata.”
“Menulis adalah sebuah keberanian...”
“Andai kota itu peradaban, rumah kami adalah budaya, dan menurut ibu, tiang serinya adalah agama.”