“Plagiator sebenarnya hanyalah seorang pengecut yang ingin menjadi pengarang.”

“Realita? Aku meragukan realitaku sendiri. Yang mana realitas itu sebenarnya? Mungkin bagiku mimpi dan fiksi itulah realita sejati, sedang hidup yang kata mereka kujalani hanyalah mimpi, cerpen bahkan novel yang belum selesai.”

“Aku ingin menjadi istrimu. Aku percaya pada apa yang kulakukan dan tak peduli bila terkesan aku yang melamarmu. Lagi pula apa salahnya meminta pria berbudi menjadi suami?”

“Kau hanyalah bayangan yang menarikan tari kebajikan untukku. Memahatkan senyap yang menggigil dalam kalbu.”

“Bagi saya tidak penting disebut penulis, pengarang atau sastrawan, yang penting terus berkarya. Lalu dengan rendah hati terus belajar menulis.”

“Kadang berbagai peristiwa, juga kenangan terasa kejam, tapi tugas pengarang adalah mengemas kisah-kisah itu dalam keterharuan, kebenaran dan keindahan yang padu...”

“Rumus yang paling sederhana menghadapi sesama: Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.”