“Setiap hari cinta harus ditumbuhkan dengan berbagai cara. Cinta harus tumbuh menembus semua rintangan. Kuncup-kuncupnya tak boleh merekah semua seketika, untuk kemudian layu. Ranting dan pokoknya harus kuat menjulang. Cinta harus ditumbuhkan sepanjang usia dengan bunga-bunganya yang bertaburan di sepanjang jalan kesetiaan. Jalan yang ditapaki dengan riang di bumi dan semoga kelak mempertemukan kita kembali dengannya di surga”

“Pada setiap matahari terbit berjanjilah pada diri untuk tak membiarkan kebajikan dikalahkan begitu saja di depan matamu.... Pada setiap matahari terbit berjanjilah untuk bangkit dan menebar cinta di sepanjang jalan raya kehidupan ini.”

“Tiada hari tanpa berbagi harus jadi prinsip. Merasa tak punya yg harus dibagi? Senyum dan lapangkan dada serta jalan orang lain.”

“Kita pun akan terus merangkai kata, menjelma kalimat kalimat yang kita tanam sepenuh cinta pada semesta. Semoga tumbuh menjadi berlian kecil di hati pembaca.”

“Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?”

“Sastra itu penuh makna dan bisa mengingatkan kita dengan cara yang indah dan tak terduga.”

“Ia akan pergi ke jalan yang paling cinta. Jalan yang tak pernah membedakan bau darah seseorang.”