“Ternyata saya tak pernah benar-benar kalah, meski mungkin belum sampai pada menang”
“Kau tahu apa artinya kehilangan? yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya”
“Keyakinan bagi saya...seperti wewangian. Kita benar-benar bisa merasakannya, mencium aromanya, tapi susah untuk mendefinisikannya terutama kepada orang yang belum pernah, belum bisa atau memang tidak mau mencium aroma wewangian tersebut.”
“Tak ada orang yang benar-benar kalah kecuali yang menjauhkan diri dari Allah.”
“Saya tak mengharapkan pahlawan. Orang tak selalu baik, benar, berani. Tapi saya mengagumi tindakan yang baik, benar, berani, biarpun sebentar.”
“Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.”