“Hatiku dan hatimu. Tak berjarak.”
“Surga itu kondisi ketika hatiku dan hatimu tak berjarak lagi.”
“Meskipun raga kita berjarak, namun hati kita selalu bersama. Hatiku dan hatimu tak berjarak.”
“Dan akhir adalah permulaankau aku tak pernah menapaki mulajuga mungkin tak pernah sampaipada selesaiseperti puisi yang kutanamdi kuntum hatimu”
“kekalahan tak bisa mengecilkan hatiku”
“Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu. Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu. Apakah kau telah menemukan separuh hati lain—selain hatiku?”