“Aku ingin melihatmu tertawa dan bahagia karenaku.”
“Aku ingin bahagia. Dan, aku berhak bahagia--tanpamu.”
“aku mencintaimu di luar pemahaman. Selesai! Dan, aku bahagia. Cukup!”
“Bahagia adalah pilihan. Dan dengan kesadaran penuh aku memilih untuk selalu bahagia bersamamu dalam namaNya”
“Tulus adalah: aku bahagia bila teman-temanku berhasil, sukses, mulia. Dan aku turut pedih bila mereka bersedih...”
“Mengapa harus memicu percekcokan dengan mengubah keyakinan? Aku lahir sebagai Muslim dan aku bahagia tetap menjadi Muslim.”