“Pilihannya hanya 'iya' atau 'mau', karena jika kamu menjawab 'enggak', aku tetap tak akan membiarkanmu mencintai pria lain selain aku”
“Tapi aku tidak punya keberanian yang cukup untuk memperjuangkan cinta kita ||Cukup katakan padaku kalau kau masih menginginkan aku bersamamu. Cukup dengan menjadi alasan aku berjuang. Dengan begitu kamu telah berjuang bersamaku...”
“Perjalanan cinta sejati memang tidak pernah mulus, tetapi jalan itu pun tidak pernah buntu.”
“Beginikah rasanya saat benar-benar bahagia?”
“Mungkin seperti inilah yang disebut cinta. Sesakit apa pun ia menyakitimu, kamu tetap tidak akan bisa begitu saja menghapus perasaan itu dari hatimu.”
“Buku itu akan abadi, bersama dengan pesan yang disampaikan di dalamnya. Jadi semestinya, meskipun ragaku ini tidak akan abadi, aku bisa menulis untuk mengabadikan perasaanku padanya, bukan?”