“Syukurilah semua pemberian-Nya. Baik kesedihan maupun kebahagiaan, semua itu adalah pembaik bagi kehidupan kita.”
“Kita semua memiliki kesedihan kita sendiri, dan walaupun kontur, bobot, serta dimensinya berbeda-beda bagi setiap orang, warna kesedihan adalah sama bagi kita semua.”
“Teman, cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yg kita miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yg mampu menghapusnya.Torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan yg mampu melenyapkannya.”
“Seringnya kesedihan itu hadir ketika kita sadar betul jika kebahagiaan yang sedang kita alami adalah suatu kondisi yang tidak bisa terjadi lagi.”
“Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku. ”
“Kita semua bukan baik. Kita semua ada sejarah hitam masing-masing. Sejarah mencari Tuhan. Sejarah mencari kebenaran”