“Waktu, membuatku tahu. Bahwa ada hal-hal yang terkadang abadi bersamanya. Berjalan beriringan, tanpa dapat ditinggalkan.”
“Buku itu akan abadi, bersama dengan pesan yang disampaikan di dalamnya. Jadi semestinya, meskipun ragaku ini tidak akan abadi, aku bisa menulis untuk mengabadikan perasaanku padanya, bukan?”
“Seperti bayangan, walau dirimu tak terlihat, aku tahu kamu tetap ada di sana...”
“Tersenyumlah walaupun beban itu terasa berat. Apapun derita yang tengah kau hadapi kini, percayalah, waktu kan buatmu mengerti...”
“Kenyataan terpahit dalam hidup adalah ketika melihat orang yang kita cintai terluka dan menangis karena kita. Dan kita tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya.”
“Percayalah bahwa aku mencintaimu di setiap detik waktuku. Sepanjang sisa umurku.”
“Seandainya saja takdir mempertemukan kita kembali, izinkan aku memelukmu walau hanya sekali, izinkan aku untuk mengakui bahwa aku mencintaimu.”