“Le, kamu sekarang sudah mandiri. Udah punya uang. Terus hati-hati ya. Jaga diri. Ibuk gak tahu kotamu itu seperti apa. Hatimu harus dijaga. Tetap seperti yang dulu," pesan Ibuk yang selalu menjaga Bayek, di kota yang selalu menggoda ini.”

“Setiap kali melihat anak yang sakit, hati Ibuk seperti jatuh," kata Ibuk.”

“Berapa pun uang yang kamu miliki, jangan pernah berlebihan. Nabung! Kamu bisa jatuh sakit. Harus ke dokter dan itu tidak murah. Hidupmu tidak hanya untuk sekarang saja. Hidupmu masih panjang," pesan Ibuk yang tidak mempunyai rekening di bank.”

“Ya Allah, sesungguhnya Cinta ini hanyalah milik-Mu .. tetapi, sejujurnya aku merindukan cinta yang bisa melengkapi diri yang rapuh ini ... pertemukanlah aku dengannya ya Rabbi ... sosok yang menerima kelemahan hati ... karena sesungguhnya hati ini membutuhkannya ada disisi setelah diri-Mu yang selalu di hati …”

“Semua tahu, Sayang...agar nasib baik tetap langgeng, kerendahan hati harus selalu dipelihara. Tidak peduli keajaiban apa yang dihadiahkan hidup padamu, jangan pernah membual tentang itu.”

“Disaat seperti ini izinkan aku mempertanyakan. Kebebasankah yang kamu inginkan? Ataukah kamu melihat kebebasan itu di mataku sekarang?”