“Kehidupan hanyalah ilusi yang harus kau lepaskan. Ketika makin tua, kau menyadari perubahan posisimu sehubungan dengan kematian. Di masa muda topik kematian adalah filosofis, di usia tiga puluhan topik itu tidak bisa diterima, dan di usia empat puluhan topik itu tidak terhindarkan. Di usia lima puluhan, kau menghadapinya dengan cara-cara yang lebih rasional : mengatur surat wasiat, menghitung aset dan harta warisan, menjelaskan donasi organ tubuhmu, merinci kata-kata yang tepat untuk surat wasiat. Kini di usia enam puluhan, kau kembali jadi filosofis.”