“Sepuluh tahun aku berkelana menjelajahi hidup di negeri seberang. Jauh di seberang. Aku meninggalkan hatiku di kota kecil ini demi cinta. Dan dari seberang sana juga aku menemukan cinta. Aku menemukan diriku.”

Iwan Setyawan

Explore This Quote Further

Quote by Iwan Setyawan: “Sepuluh tahun aku berkelana menjelajahi hidup di… - Image 1

Similar quotes

“Dari kejauhan, aku menemukan diriku. Aku menemukan sedikit makna perjuangan hidup yang pernah kutakuti. Di luar sana, aku mencoba menembus batas ketakutan.”


“Di kamar kecil ini. Di kota kecil ini. Aku tak hanya menemukan secuil kedamaian tapi juga kesegaran baru dalam hidupku. Menulis. Menulis dalam kesunyian.”


“Ah, sampai di sini, mungkin kau akan bertanya siapa diriku. Tapi apa perlunya kau tahu? Aku hanya bagian kecil dari cerita ini. Aku hanya seseorang yang berusaha mencatat sedikit kenangan agar tak hilang begitu saja ditelan zaman. Jika suatu peristiwa telah pergi, kau tahu, ia tak akan hilang begitu saja. Jika dulu ada tawa, gaungnya masih bisa masih bisa kau dengar di sana. Jika dulu ada air mata, kau masih bisa membasuhnya dengan tanganmu di sana, sekarang. Jika aku mati, kenangan itu akan hidup.”


“Sampai di sini, air mataku mengalir. Tak hanya mengalir, aku bahkan menghujan. Kenangan mereka berembus kencang menghantam pagi menjelang siang di kamarku. Sendiri. Kumatikan televisi yang dari tadi memang tak kulihat. Hujan mengempas kota kecil ini. Membuat pagi semakin melankolis. Angin berembus, menyibak korden putih yang tipis. Aku tak kuasa lagi meneruskan tulisanku.”


“Selamat untuk Bapak. Aku yakin, dia sedang merayakan kemenangan atas kehidupan. Di sana...”


“Aku menulis untuk orang-orang yang telah menyentuh hatiku, kehangatan keluarga yang telah menghangatkan hidupku, serta alam sekitar yang menyegarkan perjalanan ini. Tulisanku mencoba menangkap kenangan agar mereka tidak menguap begitu saja. Aku menulis sebelum kenangan jatuh dari ingatan. Aku menulis untuk menangkap kenangan yang mungkin tak akan mampu tersimpan dalam memoriku. Sebelum diriku usang dan menghilang.”