“Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,dan hanya sembilan yang menemui jalan masuk,yang kesepuluh tidak harus mengatakan,Ini sudah takdir TUHAN.Ia harus mencari di mana kekurangannya.”

Jalaluddin Rumi

Explore This Quote Further

Quote by Jalaluddin Rumi: “Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,d… - Image 1

Similar quotes

“Jika kau terlalu sibuk melihat masa lalumu, atau bahkan cemas terhadap kehidupan masa mendatang, kau tidak akan melihat-Nya. Dan jika kau melupakan-Nya,...hidup ini tak layak kau jalani...”


“Janganlah hanya faham erti kata-kata yang tertulis dalam Al-Qurankerna dibawah yang tertulis terdapat erti yang tersembunyidi bawah erti lapis kedua ada lagi erti baru,yang menyilaukan fikiran dan pandanganErti keempat, kecuali Nabi, tak ada yang pernah memahamikebesaran Tuhan, yang tiada tanding dalam Keghaibanhitunglah erti tersembunyi itu sampai tujuhkisah bermakna yang mengagumkan dari langitWahai kawan, janganlah memandang jilid Al-Quran.Bagi setan, manusia hanyalah sepotong daging.Bagaikan manusialah Al-Quran itu,Bentuk lahir diluar dengan ruh diam-diam didalamnya.”


“Apa perlunya teriakan bagi yang mampu mendengar bisikan”


“PESAN SEORANG AYAH KEPADA ANAK LELAKI:Kau harus berani mengatakan "tidak" untuk yang salah dan "ya" untuk yang benar. Kau harus melindungi martabat rumahmu dengan menjaga saudara-saudara perempuanmu dan ibumu. Kau harus berani melindungi yang tertindas. Dan jika kau berkeluarga nanti, kau sudah mati sebagai lelaki, tapi kau berganti menjadi suami dan ayah. Kau harus selalu pulang ke rumah dan mengabdi kepada istri dan anak-anakmu. Kau harus bekerja dan menafkahi mereka. Kau harus jadi ayah dan suami yang bisa menjaga kehormatan mereka.”


“Bukanlah suatu kesalahan apabila seseorang itu mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang salah, jika keadaan memerlukannya untuk berterus terang, meskipun hal ini perlu dielakkan jika keadaan tidak menuntutnya berbuat demikian. Malahan adalah sesuatu yang tidak jujur untuk mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang benar hanya untuk mengambil hatinya, esdang ia meyakini sebaliknya. Kerana dengan demikian ia telah menzalimi dirinya dan diri orang lain tersebut.”


“Saya tidak memusingkan permasalahan orang lain, masalah yang saya punya lebih harus diperhatikan, dicari jalan keluarnya, dan yakinkan bahwa ini akan indah pada waktunya”