“Semuanya tak ada yang berubah. Satu-satunya yang berubah adalah kita sendiri. Bukan karena kita bertambah umur atau apalah. Bukan begitu. Kita hanya menjadi berbeda, itu saja”
“Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.”
“Pernah ada masanya kita tahu bahwa buku yang laris belum tentu buku yang bermutu. Pernah kita mendasarkan informasi kita tentang “bermutu” atau “tidak” kepada satu atau dua orang penilai yang berwibawa. Tapi dewasa ini, bukan penilaian para penilai itu saja yang digugat. Bahkan ide tentang “bermutu” itu sendiri sudah dirobohkan, seakan-akan di sana ada kekuasaan para cendekia yang memaksa.”
“Jaraklah yang mempertemukan kita. Bukan memisahkan. Bila tak ada jarak, tiada kita. Hanya aku. Kamu.”
“Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi; kita bersukacita karena memotong padi yang kita tanam sendiri.”
“Bahagia itu bukan kerana kita ketawa dan gembira, tetapi bahagia itu adalah melihat orang yang kita sayang ketawa dan ceria walaupun kita sendiri berada dalam derita”