“Aku! Buku-buku! Dan kepintaran! Ada banyak hal penting lainnya—persahabatan dan keberanian. (Hermione Granger)”
“Are you planning to follow a career in Magical Law, Miss Granger?” asked Scrimgeour.“No, I’m not,” retorted Hermione. “I’m hoping to do some good in the world!”
“Albus Severus," kata Harry pelan, sehingga tak ada orang lain kecuali Ginny yang bisa mendengarnya, dan Ginny cukup bijaksana untuk berpura-pura melambai kepada Rose, yang sekarang sudah di atas kereta, "kau dinamakan seperti dua kepala sekolah Hogwarts. Salah satunya adalah Slytherin dan dia barangkali orang paling berani yang pernah kutemui.”
“..mengoleksi itu seperti dahaga, dan memiliki satu buku lagi tidak memuaskan dahaga untuk memiliki buku lainnya.”
“Aku terus belajar mengenai sastra. Semakin banyak aku membaca buku, semakin banyak arti lain langit yang terlihat, dan semakin banyak pula arti bumi yang terlihat.”
“Aku menyayangi buku-buku seperti Maria menyayangi Isa, lembar demi lembar, tiap tepiannya, wangi aroma kertasnya yang khas, dan saat aku melihat di dalamnya, aku tahu, dunia ada di situ...”
“Miss Granger, you foolish girl, how could you think of tackling a mountain troll on your own? Five points will be taken from Gryffindor for this,” said Professor McGonagall. “I’m very disappointed in you.”Hermione left. Professor McGonagall turned to Harry and Ron.“Well, I still say you were lucky, but not many first years could have taken on a full-grown mountain troll. You each win Gryffindor five points.”