“Musuh membiak seperti tikus. Kau injak mereka, kau racun mereka, kau bakar mereka, akan lebih banyak lagi yang muncul! Tidak ada bedanya apakah kau hidup pada masa perang atau damai, makmur atau kelaparan! Musuh selalu menyusun rencana di belakangmu.(Shah Jahan dalam Taj Mahal, Kisah Cinta Abadi)”
“Kau Pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, Pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka , dengan bahasa yang mereka tahu”
“Hal yang paling mematikan dari yang mematikan: Cinta akan tetap membunuhmu, tak peduli apakah kau memilikinya atau tidak.”
“Jika kau terlalu sibuk melihat masa lalumu, atau bahkan cemas terhadap kehidupan masa mendatang, kau tidak akan melihat-Nya. Dan jika kau melupakan-Nya,...hidup ini tak layak kau jalani...”
“Dalam Genggamanmu, IbukBuku baru. Sepatu baru. Sekolah baruUntuk anak-anakmuAgar mereka merekahKau bangun jembatan agar mereka tak melalui kali yang keruhKau gendong jiwa mereka agar selalu hangatKau nyalakan lentera hati mereka...Malam minggu kemarin. Kau tak hanya berjanji.Kau berikan napasmuKau genggam anak-anakmu. Kau genggam erat.Di tanganmu yang halus, kau pastikanMereka tidak terjatuh...”
“semua orang pada setiap masa, mencari sesuatu yang hilang dalam hidup mereka. tidak kira sama ada sesuatu yang hilang itu adalah orang yang mereka sayang atau hati yang telah kosong dan dipenuhi kegelisahan...mereka akan terus mencarinya. mencari supaya mereka dapat jadi gembira semula. dapat merasa bahagia semula -Ashraf”