“Sesudah itu semuanya reda.Musim mengendap di kaca jendela.Tinggal ranting dan dedaunan keringberserakan di atas ranjang. Hening.Waktu itu tengah malam. Kau menangis.Tapi ranjang mendengarkan suaramu sebagai nyanyian. (Tengah Mala, 1989)”
“Mimpi buruk adalah ketika kau menemukan dirimu berada di tengah kenyataan yang tidak menyediakan tempat untukmu bersembunyi dan melarikan diri dari keburukannya”
“Tersenyumlah walaupun beban itu terasa berat. Apapun derita yang tengah kau hadapi kini, percayalah, waktu kan buatmu mengerti...”
“Teater menciptakan getaran-getaran pada setiap segmen peristiwa di atas pentas, getaran itu di serap penonton dan di simpan dalam dirinya. Getaran itu seperti sinyal atau kode yang disalurkan oleh setiap pementasan-pementasan teater. penonton di paksa memelihara getaran itu sampai dia merasakan kehilangan dan mengambilnya kembali pada setiap pementasan.”
“Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik. Di sana kita akan berbaur dengan karakter yang paling pintar, paling intelek, dan paling luhur; di sana kebanggan serta keluhuran manusia bersemayan.”
“Secangkir kopi yang dengan tenang menunggu kau minum itu tidak pernah mengusut kenapa kau bisa membedakan aromanya dari asap yang setiap hari kau hirup ketika berangkat dan pulang kerja di kota yang semakin tidak bisa mengerti kenapa mesti ada secangkir kopi yang tersedia di atas meja setiap pagi”