“Semua ambisi itu sah, kecuali yang dicapai dengan menyengsarakan dan menginjak-injak kepercayaan orang lain.”
“Penulis sama dengan orang-orang lain, kecuali untuk satu perbedaan kecil yang penting. Orang lain berpikir dan merasa setiap hari, tetapi mereka tidak melakukan apa-apa dengan itu. Sebaliknya, penulis bereaksi.”
“Bagaimana mungkin ada seteru jika tak ada konsep ambisi?Karena tiada jenjang yang perlu didaki kecuali tangga bambu yang seragam.Bagaimana bisa ada kompetisi jika semua orang melakukan hal serupa dengan gaji sama rata?”
“Orang-orang Jakarta tetap merajut dan memperluas jaringan melalui semua jalur yang tersedia, sejauh itu memenuhi kepentingan, kebutuhan, selera, dan kesenangan mereka. Jalan untuk memperluas jaringan sangatlah dan sederhana. Satu orang diperkenalkan kepada seseorang lain dan kepada seseorang yang lain lagi.”
“Kadang sebuah pencapaian kesuksesan itu punya standar yang berbeda, jangan terlalu terpaku dengan standar orang lain. Banyak orang yang akhirnya merasa terintimidasi dengan jalan sukses orang lain dan akhirnya terpuruk oleh sudut pandang orang lain untuk menggapai kesuksesannya. Lebih baik bijaksana bila kita memberi standar kesuksesan sendiri, tak perlu malu dengan lingkupnya, karena kesuksesan itu yang terpenting bukanlah besar kecilnya, namun bagaimana kita mensyukuri dan menghargai proses....”
“Karena saat ini banyak perwira yang ora merwirani lagi. Yang saya maksud dengan perwira adalah parawira, yaitu orang-orang yang tidak merasa kehilangan apapun ketika bersikap hormat dan peduli kepada orang lain. Orang-orang yang tidak merasa rendah ketika meninggikan harkat dan martabat orang lain. Mereka adalah orang-orang yang malu ketika merasa dirinya lebih penting daripada orang lain siapapun orang lain itu.”
“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana”