“Kamu tahu betapa dalam rasa hormatku pada rasa cintaku ini? Bahkan aku bisa cemburu jika kamu memberi perhatian pada bunga-bunga. Aku juga cemburu pada angin yang membelai wajahmu. Aku juga cemburu pada tanah yang kamu pijak.”
“Aku benci pada diriku karena tidak bisa melupakan A Ling. Tapi aku juga benci pada diriku sendiri karena membenci diriku sendiri yang tak bisa melupakan A Ling.”
“kamu yang menjauh cuma mendekatkan aku pada kesepian.aku, selalu disini.di persimpangan jalan ini dan ketika kamu dengannya menemui akhir, kembalilah.aku masih melambaikan tangan dingin inikepada kamu, yang telah lama pergi.”
“Masa, sih? Putri bulanku yang dingin ini bisa cemburu juga?”
“Mengapa kamu beri aku imbalan yang sangat besar untuk kerjaku yang sangat sederhana ini? Sementara aku tahu orang-orang di sekitarmu kamu peras keringat dan pikirannya, kamu lucuti mental hidupnya.”
“pada suatu titik ketidaknyamanan, akan ada hal yang lebih tidak aman. dan jika kamu mampu melaluinya, kamu menang”