“Jika penjara adalah ajang darmawisata, semua orang pasti ingin ke sini. Sedikit lapar dan derita akan mengajarkanmu siapa pemimpinnya”
“Saat kita harus menghadapi kekuatan alam, kita akan belajar untuk mempercayai. Bukan percaya begitu saja. Manusia bisa jauh lebih berbahaya daripada binatang liar. Kita pasti bisa mengetahui siapa yang bisa kita percayai. Kita harus tahu siapa yang akan menyelamatkan kita, jika kita terjebak bahaya dan siapa yang bisa kita beri senjata dan siapa yang membuat kita merasa aman saat membelakanginya. Yang paling penting, kita harus tahu siapa yang bisa kita ajak berbicara dari hati ke hati, tanpa dikhianati dan dilaporkan, semua hampa diluar sana...Jika kita tidak bisa berbicara kepada siapapun, kita pasti akan gila.”
“Beginilah keadaan yang akan berlangsung. Jika kau menginginkan pujian dan senyuman, datangi saja orang lain. Aku tidak berada di sini untuk memujimu.”
“Kamu adalah jawaban bagi semua pertanyaan.Alasan di semua hal terbaik dalam hidup.Harapan bagi mimpi-mimpiku.Kekuatan saat aku sendiri meragukan kemampuanku....Jadi salahkah jika aku tak ingin siapa pun memilikimu?Atau, haruskah aku mencintaimu untuk membuktikan keegoisanku?”
“Bagaimanpun keadaan kita, kita selalu ada di tengah-tengah..Karna bila kita melihat ke atas, kita tidak akan bisa melihat ujungnya. Karena manusia tidak pernah puas dan selalu ingin lebih..Dan bila kita melihat ke bawah, pasti kitapun tidak akan pernah melihat ujungnya. Karna sesulit apapun keadaan kita pasti ada yang sedang lebih sulit dari kita.”
“Cinta tak dapat dipaksa. Dan aku senang jika orang yang aku cintai juga merasa senang. Aku tak dapat hidup bersamanya. Ia akan tersiksa dan aku tak ingin dia begitu.”