“Nenek moyang kami mengembangkan konsep tata cara makan, sebagai tanda khusus perilaku manusia beradab”
“Tampaknya hanya buku yang paling pantas diceritakan dengan bangga oleh manusia beradab, bukan BMW, Mercedes, ataupun Volvo. Apabila ada manusia di zaman sekarang yang menyebut dirinya modern tetapi tidak mengindahkan buku, memilikinya, dan membacanya, maka dengan demikian manusia tersebut telah mengambil inisiatif menjadikan dirinya sebagai hewan.”
“Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia. ”
“Kesenangan adalah tanda bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia”
“Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras.”
“Duta Besar, betapa senangnya bertemu dengan Anda! Para pelarian? Upeti? Semuanya dalam kondisi baik. Kita akan berbincang setelah makan malam. Mari kami tunjukkan ruangan Anda. Ya, karpetnya dan sutranya bagus, bukan―ini yang terbaik. Segelas anggur, mungkin? Anda suka gelasnya? Ini semua milik Anda. Oh, dan setelah makan malam, para gadis menari. Anda sudah melakukan perjalanan panjang. Gadis-gadis ini khusus dipilihkan untuk mengembalikan semangat para pejuang besar seperti Anda.”