“Dan selama perjalanannya itu, ia jadi tahu- bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, dan menyanyangi lagi”
“Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita.”
“Yang indah memang bisa menghibur selama-lamanya, membubuhkan luka selama-lamanya, meskipun puisi dan benda seni bisa lenyap. Ia seakan-akan roh yang hadir dan pergi ketika kata dilupakan dan benda jadi aus.Tapi apa arti roh tanpa tubuh yang buncah dan terbelah? Keindahan tak bisa jadi total. Ketika ia merangkum total, ia abstrak, dan manusia dan dunia tak akan saling menyapa lagi.”
“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan”
“Kau tahu itu adalah cinta ketika yang kauinginkan hanyalah melewatkan waktumu bersama orang itu, dan entah bagaimana caranya kau tahu bahwa orang itu juga merasakan hal yang sama.”
“Dan hari ini, aku memandangi senja pertama yang kunikmati tanpa dirimu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu—tapi..., bagaimana denganku? Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu?”