“Kau masih matahari pagi yang mengakhiri yelda-ku.”
“Pagi ini, matahari tetap bersinar. Besok pun matahari akan tetap bersinar. Besok dan besok pun matahari akan tetap bersinar. Aku nggak akan takut kehilangan sinar itu karena sinar yang lain masih akan tetap bersinar. Dan mungkin, sinar yang baru ini akan menjadi sinar yang paling indah.”
“Ketika kau masih bertemu pagidan putuskan diri untuk berdiri menghadapiberjuang dengan hati di jalan Illahimaka saat itukau telah mengakhiri haridengan satu lagi kemenangan sejati”
“Sajak Musim GugurMalam-malam berguguran...Kenangan berguguran...Hanya sajak ini yang tumbuhKau selalu berdiri, ketika matahari mengoyak langitKetika panas, mengoyak-ngoyak hidup!Kau pernah ajak aku berjalanMelalui pagi dan senja, berbasah hujanMelalui kali. Luka dan suka mengalir di sanaTanpa jedaBertahan! Kau harus bertahan...Jangan gugur sebelum musim dingin tibaIni kuberikan napasku!”
“Secangkir kopi yang dengan tenang menunggu kau minum itu tidak pernah mengusut kenapa kau bisa membedakan aromanya dari asap yang setiap hari kau hirup ketika berangkat dan pulang kerja di kota yang semakin tidak bisa mengerti kenapa mesti ada secangkir kopi yang tersedia di atas meja setiap pagi”
“Buatlah jerami saat matahari masih bercahaya terik.”