“Cinta adalah sebuah penerimaan besar, bahkan ketika kita nggak bisa memberi lebih banyak lagi.”
“Kamu nggak akan pernah bisa mengukur cinta. Kamu cuma bisa merasakannya, menggerogoti dirimu dari hari ke hari. Seperti monster yang tidak pernah terpuaskan. Menyakitimu karena rindu.”
“Cinta itu rasanya seperti getar sayap kupu-kupu. Lembut, ringan, indah dan rapuh, tapi di sisi lain itu membuatmu merasa kuat.”
“Cinta adalah hal terakhir yang mutlak kita bisa berikan kepada anak kita, ketika kita tidak bisa, tidak kuasa memberikan apa pun lagi”
“Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.”
“Terkadang ada hal-hal yang pingin banget kita lupain tapi nggak bisa, Tar. Dalam kasus gue, bukan kadang lagi. Ada banyak banget hal yang pingin banget bisa gue lupain. Kadang juga, ada kenyataan-kenyataan yang pingin banget kita ingkarin. Tapi nggak bisa juga. Dalam kasus gue, lagi-lagi ada banyak banget kenyataan yang kalo aja bisa, pingin banget gue ingkarin. (Matahari Senja)”
“Ertinya, Allah itu adalah penyebab yang mutlak kepada semua cinta manusia. Justifikasinya sangat jelas. Tidak boleh dinafikan lagi. Justeru jika ada sesuatu atau seseorang yang selain-Nya lebih kita cintai, maka itu menunjukkann kita salah dalam meletakkan cinta. Kita lari dari cinta yang besar kepada cinta yang kecil. Kita pinggirkan cinta yang agung kepada cinta yang kerdil.”