“Ketika semua asa sudah tidak sabar untuk dijelma oleh kecerdasan isi kepala, ketika segala rencana telah disusun dengan begitu sempurna, pada akhirnya takdir-Nya berbicara untuk menentukan ujung dari segalanya. Jadi ! Maka terjadilah.”
“Kadang aku merasa sudah dekat dengan kegilaan.Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang?Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang -yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu- tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu.Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan sekadar untuk diingat.”
“Jika masyarakat sudah dibuat tidak meyakini kebenaran ajaran agama, maka yang akan dijadikan pegangan adalah akal manusia semata atau hawa nafsu mereka. Tidak ada standar kebenaran. Pada ketika itulah masyarakat akan terseret ke dalam arus nilai yang serba relatif dan temporal. Kebenaran tergantung pada kesepakatan. Agama tidak diberi hak untuk campur tangan untuk menentukan baik dan buruk di tengah masyarakat. (Hal.17)”
“Pada ketika kita merasakan tidak punya sesiapa, yakinlah ALLAH itu sudah mencukupi segala-galanya”
“Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Hanya ketika seseorang yang mencintai dengan tulus, maka seseorang akan merasa sempurna.”
“Kaum awam daripada umat ini, bahkan penganut semua agama samawi pasti mengetahui dengan jelas bahawa Allah tidak disembah dengan cara mengutuk seorang kafir, meski orang yang paling kafir sekalipun, bahkan tidak disembah dengan cara mengutuk iblis terkutuk yang telah diusir dari rahmat Allah, dalam bentuk wirid khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Syiah Rafidhah ketika melaknati Abu Bakar dan Umar.”
“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.”