“wajahmu masih berkerutdari jeritan sejarahrumahmu masih berbahangdari tumpahan darah”
“Ketika bahasa tak lagi percaya pada kataapakah yang masih bisa kita ucap?: cintaKetika wajahmu tak lagi menampakkan kening, mata, hidung dan mulut apakah yang masih bisa kukecup?: doa”
“Selagi masih hidup, aku masih ingin bermimpi.”
“Mungkin bukan shalatnya sehingga perbuatan keji dan mungkar masih merajalela. Bisa jadi, karena tata cara wudhu kita yang masih salah.”
“Aku merapikan semua kertas-kertas dan alat tulisku yang berceceran. Aku sudah mati, tapi masih melakukan segala rutinitas ketika masih hidup.”
“Selama orang masih suka bekerja, dia masih suka hidup dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut.”