“Indonesia adalah negara sedang berkembang yang terjerat begitu banyak utang, tetapi sekian persen di pucuk atas piramida penduduknya berbelanja tas dan sepatu Louis Vuitton di Paris.”
“Pada 1 Oktober 1965 siang, pernyataan berikut disiarkan.Keputusan No. 2 tentang Penurunan dan Penaikan Pangkat.Berhubung segenap kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965 diambil alih oleh Gerakan 30 September yang Komandannya adalah perwira dengan pangkat Letnan Kolonel, maka dengan ini saya nyatakan tidak berlaku lagi pangkat dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang di atas Letnan Kolonel atau setingkat. Semua perwira yang tadinya berpangkat di atas Letnan Kolonel harus menyatakan kesetiaan secara tertulis kepada Dewan Revolusi Indonesia dan baru sesudah itu berhak memakkai tanda pangkat Letnan Kolonel. Letnan Kolonel adalah pangkat yang tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Negara Republik Indonesia.”
“Ketika Indonesia merebut kemerdekaannya dan berhasil menjadi negara berdaulat penuh, beragam pandangan antikapitalisme sedang berada di atas angin. Saat itu sudah tercipta dukungan luas terhadap sistem ekonomi yang 'terpimpin'... Kapitalisme sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang dapat diarahkan untuk mencapaik kemakmuran umum... merupakan gambaran yang sama sekali tidak menarik bagi para pemimpin Indonesia.”
“Di negara miskin saya itu, saya lebih banyak tersenyum. Tak terbeli dengan ribuan riyal. Lagi pula, semua kebusukan negara saya, Indonesia, ada di negara lain, kok. Tapi keindahan Indonesia belum tentu dimiliki negara lain”
“Ada kecenderungan untuk meninggalkan kegagalan dan membiarkannya tertimbusdek masa.Jumlah pembelajaran yang amat banyak terbazir begitu saja kerana kegagalan tidak di kupas sepenuhnya.Jadi pembelajaran sebenar adalah apa yg dipelajari drpd kegagalan.”
“Begitu banyak yang harus dilakukan, tetapi begitu sedikit yang telah dilakukan.”