“Awas! Cinta itu pembawa virus gila!”
“Kawan, kadang kala, cinta dan gila samar bezanya”
“Tentang cinta dan cerita. Satu cinta itu cerita, banyak cinta itu statistika (Hal. 424)”
“seharusnya cinta itu membawa manusia kepaa cinta yang lebih besar, iaitu cinta Tuhan. disinilah terletaknya falsafah cinta. ia mesti berakhir dengan redha dan kasih sayang Allah. ia mesti dinoktahi dengan Syurga. jika rasa cinta itu hanya mendorong kepada maksiat, itu bukan cinta. itu hanya dusta.”
“Cinta itu nggak butuh alasan. Jika cinta membutuhkan alasan, ketika alasan itu hilang, cinta juga akan hilang bersamanya.”
“Cinta? Itu mungkin hanya sebentuk permainan. Bermain itu memang mengasyikan. Cinta itu arena bermain, membutuhkan permainan, tapi bukan dipermainkan. Cinta yang harus diselesaikan. Dan menyelesaikan.”