“Harapan... itulah yang membuat kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Sebuah harapan dan Kepercayaan - Jang”
“Bahagia lahir dari rasa syukur yang tak henti padaNya dan usaha untuk senantiasa berbagi apa yang kita bisa pada sesama. Itulah sebabnya kita bisa memilih untuk berbahagia setiap hari, setiap kali.”
“Tapi apa yang kita paling nak, itulah yang kita takkan dapat...”
“Saat kita harus menghadapi kekuatan alam, kita akan belajar untuk mempercayai. Bukan percaya begitu saja. Manusia bisa jauh lebih berbahaya daripada binatang liar. Kita pasti bisa mengetahui siapa yang bisa kita percayai. Kita harus tahu siapa yang akan menyelamatkan kita, jika kita terjebak bahaya dan siapa yang bisa kita beri senjata dan siapa yang membuat kita merasa aman saat membelakanginya. Yang paling penting, kita harus tahu siapa yang bisa kita ajak berbicara dari hati ke hati, tanpa dikhianati dan dilaporkan, semua hampa diluar sana...Jika kita tidak bisa berbicara kepada siapapun, kita pasti akan gila.”
“Kita tidak boleh mengubah sesuatu yang kita lihat, tetapi kita boleh mengubah diri kita yang melihatnya. Jika kita tak dapat apa yang kita suka, maka langkah terbaik ialah sukalah apa yang kita dapat. Itulah syukur namanya!”
“Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.”