“Oppa, aku seekor gajah 'kan? Gajah selalu ingat... Aku ingat, Oppa. Tapi sekarang aku punya sayap, jadi...kumohon...sekaranglah saatnya. Inilah saatnya Oppa melepaskanku”
“Aku tidak mau tidur, Oppa. Aku takut jika aku tidur, aku tidak bisa bangun lagi. Saat ini...mencintaimu membuat kenyataan lebih baik daripada dunia mimpi”
“Satu-satunya penyesalanku dalam hidup adalah aku tidak bisa bersamamu sekarang dan mengatakan semua ini secara langsung. Tapi tolong percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku ingin selalu bersamamu. Percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku ingin selalu berada di dekatmu. Dan percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku juga mencintaimu.”
“Barangkali aku hanya punya satu atau dua kehidupan untuk kujalani, tapi bukan berarti aku hanya punya satu cerita untuk kusampaikan.”
“Suatu saat kita akan menjadi tua, Tasia. Mungkin 30 atau 40 tahun lagi aku tidak akan kelihatan seperti sekarang. Mungkin aku lebih bungkuk. Dan mungkin sudah ada kerut diwajahmu. Tapi aku percaya, cinta kita akan selalu baru, apapun yang terjadi. Tasia, dimataku kamu akan selalu cantik. Dan aku berharap, begitu juga diriku dimatamu.”
“Apakah kebahagiaan? Di manakah dapat aku temukan kebahagiaan? dan sejauh pencarianku atas makna kebahagiaan itu, aku hanya dapat merumuskannya dalam tiga laku manusia: Ingat, Ikhtiar, Ikhlas.”