“Atau mereka menganggap, memang beginilah bangsa kulit putih, yang merasa lebih tinggi dan lebih baik dari bangsa kulit berwarna mana pun ?”
“Semua perempuan yang baik menemukan bahwa ilmu pengetahuan adalah bertentangan dengan kesopanan mereka. Ia membuat mereka merasa seakanakan ada orang yang ingin melihat dibalik kulit mereka--atau yang lebih parah! Dibalik pakaian dan kosmetik mereka...”
“Sebab, orang kulit putih tidak berbohong, tidak mencuri, dan tidak menipu. Demikian menurut pikiran mereka yang rendah hati dan penuh hormat itu. Dan, jika pun tidak beres..! Apa pula yang mereka ketahui tentang cara orang orang putih yang begitu sibuk itu menghitung. Bagi kebanyakan mereka pun tidak menjadi soal berapa yang mereka terima. Bagi mereka uang hanyalah alat untuk berjudi. Dan perbedaan antara banyak dan sedikit uang bagi mereka hanya berarti waktu berjudi lebih lama atau lebih singkat.”
“Tak ada yang lebih memuakkan bagiku daripada orang kulit putih bermutu rendah yang memanfaatkan keluguan seorang kulit hitam.”
“Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati.Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.Jika kau merasa wangi, priksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu YANG HANGUS DIBAKAR RIYA'.”
“Mana-mana bangsa yang bertamadun memiliki ragam bahasa yang baku atau standard, di sisi ragam bahasa basahan atau bahasa sehari-hari, untuk menjadi wahana penzahiran idea, ilmu konsep dan budaya tinggi.”