“Karena kita tidak abadi, namun tulisan kita bisa abadi”
“kita bisa memesan bir, namun tidak bisa memesan takdir.”
“Tidak perlu," sahut Febrian tegas. "Karena aku tidak takut mati bersamamu. Kita akan selalu bersama. Bahkan maut tidak bisa memisahkan kita.”
“Aku adalah kunang-kunangDalam gelap aku terbang, dalam gelap aku terangDan jadilah kau senja. karena gelap kau ada,Karena gelap kau indahAku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senjaSaat gelap kita berbagi.Saat gelap kita abadi...”
“Begitulah, tapi kalau manusia sama sekali tidak pernah merasa putus asa, kita tidak akan tahu bagian mana dari diri kita yang tidak sanggup kita singkirkan. Lalu kita akan tumbuh dewasa tanpa benar-benar mengerti apa saja yang bisa membuat kita gembira. Aku bahagia karena bisa menderita”
“Kita berada di jalan satu arah, mengantarkan kita dari kehidupan fisik temporer ke kehidupan roh yang abadi.”