“Mental kita itu juga seperti otot tangan atau kaki.Jika terlatih dengan baik, otot kita menjadi kuat,...cepat, dan bisa bertahan lama.Mental yang jarang digunakan,memang akan melemah, dan mengutamakan istirahat.Yang penting, bukan kerasnya upaya belajar,tapi teraturnya waktu belajar.Sedikit-sedikit tapi teratur,lebih baik daripada masif tapi dadakan.”

Mario Teguh

Explore This Quote Further

Quote by Mario Teguh: “Mental kita itu juga seperti otot tangan atau ka… - Image 1

Similar quotes

“Terimalah kemungkinan akan adanya kesulitan, masalah, dan kesalahan. Karena, dia yang bersungguh-sungguh bekerja keras, sebetulnya juga sedang bersungguh-sungguh menyediakan kesempatan bagi timbulnya kesalahan.Karena kesalahan kita butuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baik, karena timbulnya kesalahan adalah tanda diperlukannya cara-cara yang lebih baik. (Mario Teguh - Mistakes are OK-able)”


“Kekecewaan adalah kekuatanyang seharusnya menjadikan Andaberlaku lebih tegas untuktidak dikecewakan lagi....Orang yang sering kecewa,biasanya tidak belajar darikesalahan atau pengingkaran janji,tetap mengulangicara memutuskan yang salah,dan mempercayai orangyang suka dusta atau khianat.Jika kita ikhlas belajardari kekecewaan kecil,kita tidak akan dipaksa merasakanpedihnya kekecewaan besar.”


“Doa yang lemah,bisa diperbaiki dengan doa yang lebih kuat.Doa yang buruk,bisa diganti dengan doa yang baik.Lalu engkau bertanya,mengapakah doa-doa terbaik yang kau naikkanbelum juga terjawab?Pertama,ikhlaskanlah pengertianmu agar lebih mudahbagimu untuk bersyukur.Kedua,ketahuilah bahwa doa yang sudah sangat baik,hanya bisa diperbaiki dengan meningkatkan akhlaqdari pribadi yang berdoa.”


“Siapakah yang dapat menjelaskan dengan memuaskan apa yang menyebabkan kita tersenyum atau tertawa? Gerak bibir yang menyunggingkan senyum atau gerak otot yang menggerakkan bibir, bahkan juga mulut dan rahang kita yang membentuk tawa:apakah itu semua suatu fenomena fisik atau lebih daripada itu?---"Kita dan Humor", Kompas, Mei 1996”


“Menyikapi tragedi hidup ini memang tidak selalu butuh romantisme, tapi juga perlu ketegasan dan keteguhan meski awalnya penuh isak tangis dan luka yang merintih. Dan di sanalah terselip pembelajaran bagi kita untuk menjadi lebih baik. Karena itu, berterima kasihlah dengan masalah yang pernah menghampiri dalam kehidupan kita dan jangan pernah menyesali apa yang telah kita lewati.”


“Betapapun kecilnya kita, kita harus memperjuangkan apa yang kita percayai. Bukan berjuang dengan kekuatan pedang atau kepalan tangan kita, tapi kekuatan otak dan pikiran dan mimpi kita.”