“Tuhanku Yang Maha Lembut,...Maafkanlah aku yang sering kesaldan memarahi diriku sendiriyang tak kunjung selesaimembuat kesalahan.Aku tahu,sulit bagiku untuk berlakusepenuhnya damai,jika hatiku masih menyembunyikansedikit keburukan.Tuhan,tenagailah ketegasanku untuk kembalike kesucian jiwaku,agar aku mematang dengan anggun.Aamiin”

Mario Teguh

Mario Teguh - “Tuhanku Yang Maha Lembut,...Maafkanlah...” 1

Similar quotes

“Wahai Tuhanku Yang Maha Lembut,Aku tahu Engkau tak perlu kuingatkan,tapi untuk kedamaian hatiku,ijinkanlah aku mengingatkan-Mu,...aku ini hanya berharap kepada-Mu.Aku mohon agar engkau menjauhkankudari gurauan kehidupan,yang mempermainkankuantara harapan dan kekecewaan.Perlakukanlah aku dengan lembutdan penuh kasih, damaikanlah hatiku,bahagiakanlah keluargaku,dan sejahterakanlah hidupku.Aamiin”

Mario Teguh
Read more

“Tuhanku Yang Maha Penyayang,...Aku selalu merasa kurang,tak pandai, paling tak beruntung,dan terkadang batinku bertanyamengapa Engkau tak adil kepadaku.Aku sadar bahwa menyalahkan-Muitu salah, dan karenanya Tuhankumaafkanlah aku.Tuhan,rahmatilah aku dengan kemandirianyang cukup untuk diriku sendiri,dan agar yang kulebihkanadalah untuk kebahagiaan sesama.Aamiin”

Mario Teguh
Read more

“Tuhanku Yang Maha Penyayang, Malam ini entah mengapa hatiku berhenti bercakap dan diam menatap buram jalur lamunan pikiranku yang tak tahu apa yang kuinginkan.Tapi aku ini kekasih kecil-Mu, dan Engkau Tuhan Yang Maha Sejahtera, yang sesungguhnya tak membatasi apa yang bisa kuminta.Tuhanku, esok pagi gembirakanlah aku dengan rezeki yang indah.Aamiin”

Mario Teguh
Read more

“Tuhanku Yang Maha Kayadan Maha Pemurah,Aku mohon pagi iniEngkau membesarkan hatiku,...agar mudah kutampung harapankubagi terjadinya keajaiban yangmeneroboskan hidupku,untuk keluar dari kerata-rataan hidup,menuju hubungan yang indahdengan sesamaku,yang penuh kegembiraandalam pekerjaan jujuryang saling menyejahterakansatu sama lain.Hari ini, ya Tuhanku,mudahkanlah tangan kamimenyentuh rezeki.”

Mario Teguh
Read more

“Aku menulis untuk orang-orang yang telah menyentuh hatiku, kehangatan keluarga yang telah menghangatkan hidupku, serta alam sekitar yang menyegarkan perjalanan ini. Tulisanku mencoba menangkap kenangan agar mereka tidak menguap begitu saja. Aku menulis sebelum kenangan jatuh dari ingatan. Aku menulis untuk menangkap kenangan yang mungkin tak akan mampu tersimpan dalam memoriku. Sebelum diriku usang dan menghilang.”

Iwan Setyawan
Read more