“Hadist riwayat Abu Bakar menyatakan bahwa Nabi bersabda, “Allah mengangkat derajatmu bukan melalui banyaknya salat dan berpuasa, namun berdasarkan kebaikan hatimu.”
“Manusia ingin percaya bahwa mereka hidup dan bertindak berdasarkan kemauan mereka sendiri, namun pada kenyataannya mereka hanya dipaksa oleh keadaan.”
“Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita--kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif”
“Meskipun raga kita berjarak, namun hati kita selalu bersama. Hatiku dan hatimu tak berjarak.”
“Nabi Muhammad SAW dipersetujui sebulat suara oleh semua umat Islam sebagai al-nabi al-ummi, nabi yang buta huruf. Namun demikian, sunnahnya lengkap dengan aphorisme dan tindakan-tindakan yang menguatkan konsep ilmu dalam al-Quran dan menjadi pencetus dan kuasa pendorong bagi pembangunan intelektual dan tamadun masa depan dalam Islam.”
“Mengenai kebutaan hati dan cara penyembuhannya, Nabi berkata, “segala sesuatu yang berkarat ada pengkilapnya, dan pengkilap hati adalah mengingat Allah.”