“Jika kita mengelami krisis bahan makanan bukanlah disebabkan oleh daya produktifitas alam yang tidak mencukupi, melainkan oleh keinginan manusia yang berlebih-lebihan”
“Kita tidak terbelenggu oleh cinta yang tidak kita terima di masa lalu, tetapi oleh cinta yang tidak kita ulurkan di saat sekarang”
“Pada prinsipnya kita bersetuju bahawa pandangan manusia, dan oleh kerananya ilmu-ilmu yang dibangunkan olehnya, dalam bidang apapun tidak boleh dikultuskan dan dianggap absolut. Hanya ilmu Tuhan yang mutlak (absolute). Menyedari keterbatasan ilmu manusia ini maka kita harus bersifat terbuka dalam menerima kepelbagaian pandangan, dan pada tahap ini kita bersetuju dengan idea pluralisme. Namun apabila kita berbicara mengenai konteks yang lebih besar iaitu tentang kebenaran dan realiti, dan bukan sebatas kebenaran dan realiti yang ditayangkan oleh akal fikiran manusia semata, tetapi suatu yang ditayangkan oleh pandangan alam Islam maka kita harus berhati-hari kerana ia melibatkan bukan hanya ilmu manusia tetapi juga ilmu Tuhan yang telah disampaikan kepada manusia melalui para nabi dan rasulNya. Oleh kerana itu dalam konteks Islam tiada pluralisme agama kerana di sini kita berbicara tentang wahyu dan makna-makna yang dibangun oleh al-Qur’an itu sendiri, dan bukan semata-mata hasil budaya dan produk sejarah manusia.”
“Kita melahirkan dan dilahirkan oleh sebuah jiwa yang tidak kita kenalKita adalah teka-teki yang tak teterka oleh siapa pun. Kita adalah dongeng yang terperangkap dalam khayalannya sendiri.Kita adalah apa yang terus berjalan tanpa pernah tiba pada pengertian”
“Memang sangat sulit mengubah pribadi yang sudah terbentuk oleh lingkungan selama ini, tapi sekalipun sedikit bukanlah sesuatu yang tidak mungkin”
“Pernyataan bahwa sekularisasi mempunyai akarnya di dalam kepercayaan Injil dan merupakan natijah dari ajaran Injil, tidak didukung oleh fakta sejarah. Akar sekularisasi bukan adlam kepercayaan kitab Injil, melainkan di dalam tafsiran manusia Barat terhadap kepercayaan kitab tersebut; ini bukanlah buah dari ajaran Injil, tetapi natijah dari sejarah panjang perseteruan dalam filsafat dan metafisika antara pandangan alam (worldview) manusia Barat yang bersandarkan agama dengan yang rasionalis murni.”