“Tuhanku, jika aku berdosa kepada-Mu, mengapa hukumannya Kaulimpahkan kepada anak-anakku?”
“Tidak perlu," sahut Febrian tegas. "Karena aku tidak takut mati bersamamu. Kita akan selalu bersama. Bahkan maut tidak bisa memisahkan kita.”
“Di lorong sebuah rumah sakit yang telah sepi, ketika malam telah merangkul bumi, seorang anak perempuan kecil yang buta memanjatkan sepenggal doa yang mengharukan, "Kalau Tuhan Cuma mau mengabulkan satu permintaan saja, tolong kabulkan permintaan Pinta! Jangan permintaan Ari! Ari selalu berdoa supaya Pinta bisa lihat lagi. Tapi Pinta sudah lama buta. Buta terus juga nggak apa-apa. Sama saja. Tapi Ari biasanya bisa lihat. Bisa ngomong. Bisa ketawa. Bisa cerita. Tolong, Tuhan, suruh Ari bangun!Ket:Pinta adalah nama anak perempuan tsb.In the empty hospital hall, when the night had embraced the world, a blind little girl uttering a touchy pray, “If You only gonna grant one wish only, please grant Pinta wish! Don’t grant Ari’s wish! Ari always pray for Pinta to be able to see again. But Pinta have been blind for a long time. Blind forever is okay. Nothing changes. But Ari usually able to see. Able to speak. Able to laugh. Able to tell story. Please, God, told Ari to wake up!note:Pinta is the little girl name.I translate it by myself. sorry for bad grammar.”
“Aku ingin anak-anakku sama dengan anak-anak lain! tekad Ibuk.”
“Wahai Tuhanku Yang Maha Lembut,Aku tahu Engkau tak perlu kuingatkan,tapi untuk kedamaian hatiku,ijinkanlah aku mengingatkan-Mu,...aku ini hanya berharap kepada-Mu.Aku mohon agar engkau menjauhkankudari gurauan kehidupan,yang mempermainkankuantara harapan dan kekecewaan.Perlakukanlah aku dengan lembutdan penuh kasih, damaikanlah hatiku,bahagiakanlah keluargaku,dan sejahterakanlah hidupku.Aamiin”
“Tuhan-ku Yang Maha Lembut,...Aku yakin tak ada dalam niat Muuntuk menyedihkan aku.Aku ini jiwa yang Kau kasihi,yang Kau ijinkan lahirmelalui rahim Ibukuyang sangat Kau cintai itu.Aku hanya ber-Tuhan kepada Mu,dan aku memuliakan Ibuku,sebagaimana telah Kau perintahkan.Demi cinta-Mu kepada Ibuku,damaikanlah jiwa kecilku ini.Aamiin”
“Aku datang menghadap Mu, Tuhankutuk menyerah dan mohon penyelamatanAku mohon Kau maafkan salah dan dosa masa lalukuyang setia mengejar tuk menggigitku dari belakangPenyesalan ini membadai di hatikudan melemahkan niat hidupkuKini aku jiwa yang lebih baikyang lebih patuh kepada MuJangan Kau biarkan aku lama bersedihAku sangat menghamba kepada MuTuhan, sayangilah aku”