“aku mencintaimu dengan sadar, san akan terus mencintaimu dengan sabar”
“Kan sudah pernah kubilang padamu: aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga...”
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;dengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abuaku ingin mencintaimu dengan sederhana;dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
“Aku Inginaku ingin mencintaimu dengan sederhana:dengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya debuaku ingin mencintaimu dengan sederhana:dengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
“Tapi sekarang, mencintaimu sebagai bayang-bayang, sebagai impian, membuatku lebih bahagia. Aku mencintaimu, Ars, tanpa jeda. Lebih baik kau tetap menjadi impian. Aku bisa lebih leluasa menyatakannya. Dengan berbagai cara.”
“Dan apapun yang terjadi nanti. Apapun yang akan terpapar di hadapanmu nanti, bagaimanapun buruknya nanti. Ingatlah malam ini, malam di saat aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.”~Rafael Alexander”