“Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan, maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan.”

Mochtar Lubis

Explore This Quote Further

Quote by Mochtar Lubis: “Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jala… - Image 1

Similar quotes

“Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan. Maka janganlah ada yang menyerah berputus asa dan menganggap perjuangan hidup adalah satu yang sia-sia. Tetaplah tegar meski yang lain berguguran. Tetaplah tersenyum meskipun perjuangan ini terasa pahit dan berliku. Kerana DIA tidak akan mensia-siakan perjuangan kita”


“Bagaimanpun keadaan kita, kita selalu ada di tengah-tengah..Karna bila kita melihat ke atas, kita tidak akan bisa melihat ujungnya. Karena manusia tidak pernah puas dan selalu ingin lebih..Dan bila kita melihat ke bawah, pasti kitapun tidak akan pernah melihat ujungnya. Karna sesulit apapun keadaan kita pasti ada yang sedang lebih sulit dari kita.”


“Hari ini kupelajari satu hal lagi tentang kehidupan. Bahwa banyak misteri dan hal-hal serba tidak pasti yang harus kita hadapi dalam hidup ini. Detik ini kita bahagia, belum pasti detik berikutnya bahagia itu berlanjut. Kadang-kadang, ada duka yang menunggu di ujung rasa bahagia yang kita rasa.”


“Lihat dan kau tahu, jika aku ada di jalan yang salah dan kita tak akan pernah bertemu lagi”


“Kita sadar bahwa yang kita jalani ini adalah nyata, maka tidak ada yang tidak mungkin. Sama seperti tidak mungkinya bahwa kita tidak hidup dan tidak mati.”


“Pluralisme dan kebhinnekaan sudah kita pahami bersama bahwa engkau dan aku berbeda dia dan saya tidak sama mereka dan kita tidak serupa. Itu sudah selesai. Semua orang sudah tahu. Yang belum selesai itu adalah bagaimana engkau dan aku yang tidak sama itu dia dan kita yang tidak serupa itu kamu dan kami yang tidak sebangun itu mempunyai hak yang sama peluang yang sama kedudukan yang sama harkat yang sama marwah yang sama dalam kehidupan bernegara” - Mukhlis PaEni”