“Aku mungkin hanya musafir iseng tak punya tujuan? Apa yang kucari? Aku terpenjara oleh kantor, oleh keluarga, oleh orangtua dan mertua, oleh istri dan anak-anak. Tapi siapa bilang aku tak terpenjara oleh nafsuku sendiri, dan kecenderungan-kecenderungan sok mengejar apa yang abadi, tapi tak sadar telah kandas diatas segala yang fana?”

Mohamad Sobary

Mohamad Sobary - “Aku mungkin hanya musafir iseng tak...” 1

Similar quotes

“Wajar bagi anak burung dan binatang lain diberi makan oleh ibu mereka, tapi raja dan ratu tampaknya tak pernah dewasa, mereka menuntut diberi makan oleh yang lain seumur hidup. Kemandirian adalah sesuatu yang tak pernah mereka lakukan atau pelajari”

Samarpan
Read more

“Dituntun oleh masa laluku, didorong oleh keberadaanku, aku terbang mencari sesuatu yang tak kuketahui. Antusiasme, rasa ingin tahu, dan harapan menemaniku.”

Samarpan
Read more

“Hati yang sudah terikat oleh beban tak bisa menghasilkan apa-apa selain kegelisahan dan ketakpuasan.”

Okky Madasari
Read more

“Ibuk dan Bapak tak pernah menentukan aturan kapan dan berapa lama anak-anak harus belajar. Isa dan adik-adiknya telah membuka hati mereka sendiri. Membuka buku mereka sendiri. Ibuk dan Bapak telah bekerja sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan sekolah mereka. Mungkin, anak-anak ini melihat kesungguhan hati orangtua mereka yang telah berjuang tak kenal lelah untuk lima anaknya. Mungkin, anak-anak ini telah merasakan keringat bapaknya menetes di kulit mereka. Mungkin, cinta Ibuk telah memasuki darah mereka, lewat bubur beras merah dan sinar matanya yang syahdu. Mungkin, anak-anak ini tersentuh oleh hidup Bapak dan Ibuk yang sederhana dan penuh keprihatinan. Isa dan adik-adiknya ingin berjuang seperti mereka. Ingin memberikan cinta yang penuh kepada orangtuanya.”

Iwan Setyawan
Read more

“Sering aku disiksa oleh pertanyaan: mengapa A Ling bisa begitu? Apa salahku sehingga ia begitu? Apa yang ada di kepala seorang perempuan? Apakah pertimbangan yang bijak? Kecemasan? Atau sekadar dengungan? Sungguh aku tak mengerti. NAmun, perlukah aku mengerti? Kurasa tidak. Yang kuperlukan hanyalah menghormati keputusannya, dan karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan hati dan pikiran yang boleh punya jalan masing-masing, penghormatan seharusnya tidak memerlukan pengertian. (hlm. 237)”

Andrea Hirata
Read more