“Lamlah tidak mau jadi anak laja, Lamlah anak bapak dan anak mak,"jawab budak yang belum mengenal kemuliaan dunia itu.Ala, bodoh si Malah ini, tidak mau jadi anak raja?" kata si Saminmencampuri percakapan itu. "Anak raja senang sekali, duitnya banyak,hari-hari makan ayam."Kalau si Samin ini, tak lain daripada memikirkan pengisi perut saja,"kata mak si Samin dari balik dinding.Ya, abang ini lakus benal, endak makan ayam saja seperti musang,"kata si Ramlah.”

Mohammad Kasim

Mohammad Kasim - “Lamlah tidak mau jadi anak laja...” 1

Similar quotes

“Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yang tidak terdidik di Republik ini adalah "dosa" setiap orang terdidik yang dimiliki di Republik ini. Anak-anak nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakan oleh keadaan.”

Anies Baswedan
Read more

“Kami ini anak Derita, Kalian anak Sukacita,Kami anak Dukacita, Dan Duka itu bayangan TuhanYang tidak menempati wilayah hati dengki”

Kahlil Gibran
Read more

“Kesombongan, rasa puas diri, putus asa, meninggalkan massa, memaksa keadaan, menyerah, semua ini adalah sifat borjuis kecil, penyakit anak-anak. Kalau ada orang menamakan dirinya revolusioner, tetapi masih mempunyai salah satu dari sifat itu. Tandanya si revolusioner belum bersih dari ideologi borjuis kecil.”

Njoto
Read more

“Tapi, anak-anak, tak ada penghiburan dalam kata 'selamat tinggal', bahkan jika kau mengatakannya dalam bahasa Prancis. 'Selamat tinggal' adalah kata-kata yang, dalam bahasa apa pu, penuh penderitaan. Itu kata-kata yang tak menjanjikan apa-apa.”

kate dicamillo
Read more

“Ibuk dan Bapak tak pernah menentukan aturan kapan dan berapa lama anak-anak harus belajar. Isa dan adik-adiknya telah membuka hati mereka sendiri. Membuka buku mereka sendiri. Ibuk dan Bapak telah bekerja sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan sekolah mereka. Mungkin, anak-anak ini melihat kesungguhan hati orangtua mereka yang telah berjuang tak kenal lelah untuk lima anaknya. Mungkin, anak-anak ini telah merasakan keringat bapaknya menetes di kulit mereka. Mungkin, cinta Ibuk telah memasuki darah mereka, lewat bubur beras merah dan sinar matanya yang syahdu. Mungkin, anak-anak ini tersentuh oleh hidup Bapak dan Ibuk yang sederhana dan penuh keprihatinan. Isa dan adik-adiknya ingin berjuang seperti mereka. Ingin memberikan cinta yang penuh kepada orangtuanya.”

Iwan Setyawan
Read more