“Katakan sajaKau cinta aku dalam diamBisa saja aku cinta kau dalam dalam.”
“Mungkin kau telah melupakan aku. Tapi semoga saja di dalam dirimu masih tertinggal tentang aku...”
“Aku menjadi bermakna bukan ketika cinta menghampiriku. Tapi aku merasa sudah bermakna sejak aku berharap cinta menghampiriku.Karena apa yang lebih bermakna dalam hidup selain harapan”
“Aku hanya ingin menghadapi segalanya dengan tidak takut dalam hidupku ini, tapi dengan cinta. Biarlah aku menemukan Tuhan menurut caraku”
“Aku percaya ada kelembutan dalam hatimu. Aku percaya kau bukan yang selama ini kau tampilkan.”
“Putri mana, pangeran mana... yang tidak terkurung? Kau dalam kastilmu, aku dalam tanggung jawabku. Nafsuku. Dendamku.”