“Kau tak penat tunggu?" "Kejar lagi penat kan?”
“hic sacra domus carique penates, hic mihi Roma fuit.”
“Kau tahu, kan.. Kau takkan bahagia kecuali -sekali saja- kau pernah merasa tak bahagia.”
“kucintamu selalu...meski waktu tak lagi jadi sekutu,meski hari tak lagi jadi temanku.ku selalu cintamu...hari ini,esok, atau tak tentu waktu.ku kan selalu cintamu...”
“Kau tak kan pernah bisa bahagia sebelum memafkan, memberi kesempatan dan menyayangi dirimu sendiri”
“Mengajukan tanya yang, kau tahu, kelak tak berjawab adalah dosa mendasar dalam sains, layaknya memberi perintah yang kau pikir akan diabaikan dalam bidang politik, atau memohon sesuatu yang kau rasa tak 'kan dikabulkan Tuhan dalam agama”