“Dari hidup di kalangan yang memiliki pengaruh kemudian hidup di kalangan bawah masyarakat membuatnya mengetahui bahwa banyak kalangan masyarakat yang tidak memiliki pengaruh dan perlindungan apa-apa.”
“Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.”
“Dominan adalah kemampuan baptisan yang dapat mendominasi lawannya untuk menggunakan kekuatannya, istilahnya memaksa mereka dalam pengaruh kita.” “Contohnya?” kataku seperti seorang yang sedang mengajari padalah akulah yang tidak mengetahui apa pun juga. Nadia berpikir sejenak dan menjelaskan, “Aku memiliki kekuatan menghilang dan aku dapat mendominasi pakaianku dan perlengkapanku untuk ikut menghilang bersamaku karena mereka adalah benda mati. Berbeda untuk makhluk hidup yang juga memiliki kekuatan mereka tersendiri, aku tidak dapat menyalurkan kekuatanku pada mereka dan membuat mereka ikut menghilang bersamaku kecuali aku memiliki kekuatan untuk mendominasi mereka atau mereka memiliki kekuatan receive untuk menerima kekuatanku. Sedangkan untuk anda yang dapat mengerahkan kekuatan untuk mendominasi banyak orang tentunya adalah Tyrant”
“Indonesia adalah sebuah republik yang didirikan oleh para pejuang kemerdekaan, cendekiawan, wartawan, dan aktivis politik yang sangat yakin bahwa kapitalisme adalah faktor utama di balik penindasan dan kekuasaan sistem kolonial. Mereka umumnya sangat nasionalis. Tokoh-tokoh yang paling menonjol di kalangan pejuang muda kemerdekaan ini, seperti Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka, sangat dipengaruhi oleh berbagai gagasan kiri di Eropa pada tahun 1920-an dan 1930-an. Bahkan tokoh-tokoh yang paling terdidik secara profesional dalam ilmu ekonomi di antara mereka, sepert Mohammad Hatta atau Prof Sumitro Djojohadikusumo, pendiri fakultas Ekonomi UI, atau tokoh yang memiliki pengalaman praktis dalam dunia administrasi ekonomi, seperti Sjafruddin Prawiranegara, tidak terbebas dari pengaruh demikian.”
“bagiku, tampak bahwa, bagaikan tanaman yg hidup, aku merupakan gambaran suatu dunia yang ideal; bahwa aku bukan hanya terdiri dari apa yang kuingin, apa yang kupikir -- aku juga adalah apa yang tidak aku cintai; apa yang TIDAK aku inginkan untuk menjelma”
“Komunitas yang bangkit ini tidak berasal dari kalangan militer atau politikus kerana kedua kelompok ini sedang berada dalam bayang-bayang cobaan sehingga tidak mampu berperan lagi di persimpangan sejarah yang kritis ini. Kerana itu hampir semua sisi kesejarahan meniscayakan tanggungjawab dan menawarkan peran bagi kalangan intelektual untuk merekonstruksi khazanah ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang diluluhlantakkan serbuan Mongol di Timur dan Sepanyol di Barat. Mereka harus membangun kedua modal itu sehingga kejayaan ilmiah dapat menggantikan kejayaan politik yang hilang akibat bencana perpecahan dan fanatisme golongan yang akut. Keduanya juga diperlukan guna membangun jaring ruhani dan pemikiran yang memelihara eksistensi dan identitas umat Islam dari keruntuhan, erosi dan perpecahan.”