“Ternyata gue salah. Ya, gue salah. Gue salah ketika gue mengira kalo diri gue sanggup untuk jauh dari 'sebelah sayap' gue. Gue nggak sanggup. Sayap gue terluka. Dan gue, cuma bisa mematung disini. Beku.”
“Ya memang cinta, tapi gue mau cinta dalam bentuk lainnya. Suatu bentuk cinta yang selama ini ada di kamus gue, tapi dengan definisi yang salah. Gue pikir gue cinta sama seorang laki-laki selama lima belas tahun tapi sekarang gue sadar gue nggak cinta sama dia. Separo hidup gue sudah habis hanya untuk menunggu cinta orang itu. Gue sudah salah perhitungan.”
“Gue butuh 'oksigen'. Kekuatan dengan energinya yang selalu bisa bikin gue bangkit. Saat ini, gue nggak butuh apapun, selain berharap 'oksigen' gue kembali. Disini, disamping gue.”
“Kebanyakan orang menuduh gue mempunyai dua kepribadian. Mereka salah! Sebab gue punya empat...”
“Gak perlu pacar buat bisa mengerti gue dan bisa buat gue tertawa lepas.Sekarang pun gue punya teman seperti kalian yg mampu mengerti gue dan bisa buat gue becanda dan tertawa lepas.”
“Tapi itu bukan yang gue mau, Mbak... itu semua gue kerjakan hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tapi gue ngerasa kosong, dan gue baru sadar kekosongan itu nggak akan bisa diisi sama segala sesuatu yang sifatnya material. Kekosongan itu harus diisi dengan... cinta.”