“Kalaulah putus cinta itu buat orang berduka, mengapa acap kali kita memutuskan cinta Tuhan terhadap kita? Kenapa kita membiarkan tuhan duka, kerana kita tidak mencintainya lagi?”
“Putus cinta sesama manusia, akan ada penggantinya. Tapi Tuhan hanya satu dan kalau dia mengambil keputusan untuk tidak lagi mencintai kita, tiada Tuhan keduauntuk kita terima cinta yang agung...m/s 246-247”
“Mungkin Tuhan yang menginginkan kita merasakan luka putus cinta, karena mungkin bagi-Nya orang yang amat kita cintai bukanlah yang terindah dalam hidup kita”
“Acap kali sesuatu yang kita cinta menjadi sebab ujian daripada Allah..Justeru,cintailah sesuatu berpada-pada bila Allah uji kita dengannya..kita tidak terlalu menderita.. ”
“Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.”
“Tuhan membiarkan kita kalah supaya kita tahu di mana letak kita salah.”