“Lo tahu nggak kenapa tempat ini gue bilang tempat kebahagiaan semu?"Gue menggeleng"Karena menurut gue orang-orang yang sedang menaiki berbagai wahana ini sebenarnya sedang setengah mati ketakutan." Dia memeluk kakinya. "Mereka sebenarnya sedang setengah mati ketakutan dan berusaha menutupinya dengan ketawa.”
“Bagi gue, rumah adalah dia. Karena dia adalah tempat gue pulang. Karena, orang terbaik buat kita itu seperti rumah yang sempurna. Sesuatu yang bisa melindungi kita dari gelap, hujan, dan menawarkan kenyamanan.”
“Gue tetap bintang yang paling terang. Walaupun paling cepat mati, gue nggak akan menyesal – CessaYang penting, gue udah menerangi mereka yang membutuhkan cahaya gue - Cessa”
“Ya memang cinta, tapi gue mau cinta dalam bentuk lainnya. Suatu bentuk cinta yang selama ini ada di kamus gue, tapi dengan definisi yang salah. Gue pikir gue cinta sama seorang laki-laki selama lima belas tahun tapi sekarang gue sadar gue nggak cinta sama dia. Separo hidup gue sudah habis hanya untuk menunggu cinta orang itu. Gue sudah salah perhitungan.”
“Selama orang masih suka bekerja, dia masih suka hidup dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut.”
“Gue butuh 'oksigen'. Kekuatan dengan energinya yang selalu bisa bikin gue bangkit. Saat ini, gue nggak butuh apapun, selain berharap 'oksigen' gue kembali. Disini, disamping gue.”