“Bertrand Russell dan Albert Einstein sama-sama dikenal sebagai intelektual hebat. Keduanya sepakat bahanya tengah mengancam umat manusia. Tapi mereka memilih jalan yang berbeda untuk meresponnya. Einstein hidup dengan enak di Princeton dan mengabdikan dirinya semata-mata untuk riset seraya sesekali menyampaika orasi ilmiah, sementara Russell memilih demonstrasi di jalan. Ingin tahu hasilnya? Russel dikutuk sementara Einstein dipuji selangit seperti laiknya malaikat. Apakah itu semua mengejutkan kita? Tidak”

Noam Chomsky

Explore This Quote Further

Quote by Noam Chomsky: “Bertrand Russell dan Albert Einstein sama-sama d… - Image 1

Similar quotes

“Manusia tidak hidup sendirian di dunia ini, tapi di jalan setapaknya masing-masing. Tiap manusia berjalan sendirian; berjalan, berlari, dan sesekali berhenti. Semua jalan setapak itu berbeda-beda namun menuju ke arah yang sama, mencari suatu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama. Hingga semakin dekat ke tujuan, manusia semakin menyadari bahwa disepanjang jalan setapak yang sudah dilewati, ia tak kan pernah benar-benar sendiri. Manusia selalu bersama apa yang ia cari, bersama tujuannya; yaitu Tuhan.”


“Mereka bagaikan mata-mata pena yang menari di atas lemabaran kertas yang sama, lembaran kertas hitam. Dan hanya keberuntungan yang bisa membuat kertas itu menjadi abu-abu, karena tidak mungkin membuatnya menjadi putih bersih. Jejak hitam itu tetap ada di jalan hidup mereka. Bagi anak-anak seperti mereka, hidup benar-benar seperti mata dadu di meja judi.”


“Kita tentunya juga diperbolehkan merasa ragu. Tapi kita mesti jalan terus. Memilih keraguan sebagai falsafah hidup sama halnya memilih kemandekan sebagai sarana transportasi.”


“tuhan tidak memberikan jalan yang sama pada setiap umatnya, untuk itu Dia memberikan penglihatan, pendengaran, penyerapan yang berbeda di setiap kapasitasnya”


“Pluralisme dan kebhinnekaan sudah kita pahami bersama bahwa engkau dan aku berbeda dia dan saya tidak sama mereka dan kita tidak serupa. Itu sudah selesai. Semua orang sudah tahu. Yang belum selesai itu adalah bagaimana engkau dan aku yang tidak sama itu dia dan kita yang tidak serupa itu kamu dan kami yang tidak sebangun itu mempunyai hak yang sama peluang yang sama kedudukan yang sama harkat yang sama marwah yang sama dalam kehidupan bernegara” - Mukhlis PaEni”


“Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan, maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan.”